InilahSumsel.com, Palembang — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) mendapatkan bantuan hibah dari Pemerintah Australia sebesar Rp. 400 M untuk pengelolaan sistem air limbah domestik terpusat (SPAL-T) melalui Program Palembang City Sewerage Project (PCSP) yang dikelola oleh Direktorat Jendera Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
Project Manager MDI-PP KSO, Tommy Wiranata Anwar, mengatakan bahwa proyek yang akan dikerjakan yakni pengolahan air limbah dan rumah pompa, dimana terletak di dua lokasi. Pengolahan air limbah berada di kecamatan Kalidoni dan rumah pompa berada di Monpera (Monumen Perjuangan Rakyat).
“Tujuannya adalah untuk pengolahan air limbah rumah tangga yang nantinya dintegrasikan ke rumah pompa. Terus, dari rumah pompa nanti akan dipompa ke pengolahan air limbahnya. Nah, di pengolahan air limbah itu nanti, air limbah setelah aman, dibuang ke sungai. Dana proyek ini sendiri, berasal dari australia.” ujarnya, setelah beraudiensi dengan Gubernur Sumsel, Herman Deru, di ruang tamu Gubernur Sumsel, hari Selasa tanggal 2 Juni 2020.
Ke depan, dia mengungkapkan, SPAL-T akan terintegrasi ke semua pengolahan air limbah, sehingga proyek ini diharapkan mampu mengubah perilaku masyarakat. Terlebih, dengan adanya proyek ini, menurutnya juga akan mendrive ekonomi. Sebab, untuk proyek sebesar ini, terdapat banyak dampak sosialnya, seperti menciptakan lapangan kerja, kemudian juga akan ada transfer pengetahuan.
“Karena selama ini kita pakai septictank yang langsung dibuang ke tanah. Ke depan, akan terintegrasi ke tempat untuk dikelola, setelah air limbahnya aman baru dibuang ke sungai. Dengan adanya infrastruktur pengolahan air limbah ini, semua pembuangan air limbah lebih terintegrasi dan lebih menyelamatkan lingkungan serta mengubah pola dan perilaku masyarakat.” pungkasnya.
Kepala Dinas Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumsel, Ir. Basyarudin, menambahkan, bantuan ini merupakan kolaborasi antara pemerintah australia dalam hal ini DFAT dan Pemerintah Pusat yang diwakili Kementerian PUPR, Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang.
“Dari bantuan Australia itu, membangun pipa distribusi yang utama, kemudian instalasi pengolahan air limbah di Sei Selayur. Kemudian rumah pompa di seputaran Monpera. Jadi nanti tidak lagi menggunakan septictank, semua tersalur secara terintegrasi yang akan dipompakan ke instalasi pengolahan air limbah, baru setelah airnya sudah mumpuni, bisa dibuang ke sungai.” tuturnya. (ohs/ril)